RSS

Pembajakan Akun Twitter Associated Press: Alarm Bahaya Bagi Para PR

26 Apr

Bagi para PR yang masih meremehkan kekuatan Twitter sebaiknya mulai berpikir-pikir lagi. Beberapa hari ini lalu, lagi-lagi akun Twitter dijebol oleh peretas. Kali ini hal tersebut dialami oleh Associated Press (AP) dan dampaknya jauh lebih serius dari pembobolan akun Twitter yang sebelumnya pernah terjadi. Pembajakan ini bahkan ikut mempengaruhi saham Dow Jones dan Gedung Putih.

Selasa lalu, akun Twitter AP tiba-tiba menyebutkan bahwa Presiden Obama terluka ketika Gedung Putih diserang. Kicauan tersebut kontan membuat saham di Dow Jones yang saat itu berada di level 14,698 anjlok hingga 127 poin. Hal itu terjadi hanya dalam hitungan dua menit. WSJ.com melaporkan saham penurunan tersebut menyentuh level yang cukup membahayakan.

Untungnya kekacauan ini direspon dengan cepat, baik oleh Gedung Putih maupun AP sendiri. Jay Carney, Juru Bicara Gedung Putih langsung membuat pernyataan yang membantah tweet tersebut. Ia menyatakan bahwa Presiden Obama dalam kondisi baik. AP juga segera membantah tweet tersebut dengan tweet-nya yang berbunyi, “That is a bogus @AP tweet.”

Kejadian yang cukup mengejutkan ini menjadi alarm bagi semua PR bahwa informasi di Twitter – terlepas dari akurat atau tidaknya informasi tersebut – dapat menyebar secara cepat dan tak terkendali. “A lie can travel halfway around the world while the truth is putting on its shoes,” begitu kata Mark Twain.

Namun, pada akhirnya kita perlu menerima kenyataan bahwa di era media sosial, kemungkinan akun media sosial kita diretas selalu ada. Para PR harus selalu siap bila hal tersebut menimpa akun Twitter perusahaan mereka.

Peter LaMotte, Senior VP di LEVICK membagikan beberapa saran kepada para PR untuk memperkuat pertahanan media sosial mereka agar tidak menjadi sasaran empuk para hacker. Ini dia beberapa saran tersebut:

1.      Menggunakan password yang beragam

Kebanyakan perusahaan menggunakan password yang sama untuk semua akun media sosial mereka. Menurut LaMotte, hal ini sangat membahayakan. Perusahaan seharusnya menggunakan password yang berbeda dengan membuat segmen yang seragam untuk perusahaan, pengguna, dan platform tertentu.

2.      Membuat strategi pengaturan akses

Batasi akses terhadap password media sosial. Pastikan hanya orang-orang yang berwenang dan membutuhkan yang mengetahui password media sosial perusahaan. Semakin sedikit orang yang mengetahui password tersebut, semakin kecil peluang akun media sosial perusahaan Anda jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab.

3.      Menggunakan otentikasi tambahan

Untuk memperkuat keamanan, para pemilik merek dapat menambahkan elemen otentikasi yang tersedia. Misalnya, ketika seorang pengelola akun akan mengakses akun media sosial perusahaan, ia harus memasukkan dua password.

Password pertama adalah password yang diberikan pada pengelola akun tersebut. Password kedua merupakan kata kunci acak yang dikirim ke email atau mobile device ketika ia memasukkan password yang pertama. Kedua password tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan akses penuh ke dalam akun media sosial perusahaan.

4.      Melakukan uji coba

Jika setelah tiga langkah di atas perusahaan masih merasa sangat ketakutan akun media sosial mereka akan diretas, Anda bisa menggunakan jasa profesional untuk menguji coba keamanan akun tersebut.

Para ahli ini akan mengetes akun Anda dengan bertindak seolah-olah sebagai hacker. Setelah itu, mereka akan memberi masukan di bagian mana saja keamanan perlu ditingkatkan.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Kita harus berusaha secara maksimal mengamankan akun media sosial sebelum para hacker beraksi. Jangan sepelekan urusan kemanan ini. Nah, bagaimana Anda mengamankan akun media sosial perusahaan Anda? Mari berbagi di kolom komentar. (PRNewsOnline)

 

Leave a comment